https://bisikan--hati.blogspot.com/sitemap.xml 101 Kisah: Kelima: Berdoa Dengan amal shalih, (Part5) - BISIKAN HATI

101 Kisah: Kelima: Berdoa Dengan amal shalih, (Part5)


abusalwah.club - Hal ini terdapat dalam kisah tiga orang  yang masuk ke dalam sebuah gua, mereka terperangkap oleh batu besar yang jatuh pada mulut gua, mereka melakukan tawassul kepada allah Swt,  dengan amal perbuatan mereka yang paling ikhlas dan paling benar, Kemudia Allah Swt, mengabulkan doa mereka.


Keenam: Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw,
Ini merupakan suatu perkara yang banyak dilupakan orang. Dari Anas bin malik ra.  hadist marfu' dia berkata , setiap doa terhalang himgga seseorang yang berdoa  itu mengucapkan shalawat  kepada nabi muhammad saw, [11]

Dalam Satu riwayat disebutkan:
"Setiap Doa terhalang hingga orang yang berdoa itu mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, Beserta Keluarganya. [12]


Ketujuh: Memakan makanan yang baik mengangkat kedua tangan dan menghadap kiblat.

Syarat ini banyak terdapat pada hadist hadist Nabi Saw, Para ulama telah menyusun kitab dalam masalah ini, kita temukan bahwa imam shuyuti  telah menyusun sebuah kitab berjudul  Fadhdh Al wi'afi Ahadist Raf Al Yadain wa ad-du'a'', dan lain sebagainya.


Di dalamnya disebutkan banyak adab  bahkan syarat syarat yang harus dipenuhi dalam berdoa , Namun agar tidak terlalu panjang lebar  kami cukupkan  apa yang telah kami tulis. Hanya kepada Allah Swt. sajalah kita meminta pertolongan dan jalan yang lurus, hanya dengan dialah kita memperoleh pertolongan.

Imam Al Baihaqi ra. telah merangkum beberapa adab berdoa ini dalam kitab Syu'ab Al Iman, beliau Berkata.

Di antara rukun rukun berdoa adalah; hendaknya meminta sesuatu yang menyulitkan. Meminta dengan suatu tujuan yang benar. berbaik sangka kepada allah Swt. Ketika berdoa perasaan terkabulnya doa lebih besar, di dalam hati daripada perasaan doa itu ditolak. Berdoa kepada allah Swt. dengan asma'ul husna dan sifat sifat-nya yang tinggi memohong dengan kesungguhan dan kebenaran.


Sebaiknya seseorang yang berdoa tidak disibukan oleh hal lain, hingga tidak melaksanakan kewajiban kepada Allah Swt. Hendaklah doa itu untuk suatu kebenaran bukan menguji tuhan yang maha kuasa, kemudian hendaklah menggunakan bahasa yang baik ketika berdoa dan janganlah menyebutkan ungkapan untuk tuhan yang maha mulia dengan ungkapan yang digunakan kepada orang yang sederajat atau sahabat hal tersebut menunjukan kurangnya rasa malu buruknya adab atau lemah nya akal.


Setelah itu berdoalah dengan tenang , tidak perlu gelisah dan ingin segera terjabul setiap kali doa itu tertunda, maka doa itupun harus terus dilakukan. Di Antara adab berdoa  adalah, jika permohonan itu besar, ia tetap harus melakukan pengagungan terhadap Dzat Allah Swt, Memohon Sesuatu yang kecil dan besar dengan doa yang sama,


Mendahulukan taubat sebelum berdoa. bersungguh sungguh terus kontinue dalam memohon, memelihara, doa  dalam keadaan tenang, tidak mengkhusukan doa hanya pada  saat  sulit dan tertimpa mushibah. memiliki tekad yang kuat ketika berdoa . berdoa  dengan menyebut doa sebanyak tiga kali. membuat ringkasan doa dalam sebuah kumpulan doa, jika tidak ada tuntutan lain hingga harus membuat sebuah teks  doa, berdoa dalam keadaan suci. Berdoa di akhir shalat.


Berdoa menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan hingga sejajar  dengan kedua bahu. merendahkan suara ketika berdoa. Memuji Allah Swt. dengan tahmid ketika doa itu terkabul. Jangan pernah satu hari satu malampun kosong dari doa.


Imam Al Baihaqi ra. berkata Untuk Berdoa, hendaklah dicari waktu waktu dan keadaan serta tempat tempat yang diharapkan doa itu terkabul.

Waktu Waktu Mustajabah Untuk Berdoa

Antara waktu Dzuhur dan ashar pada hari rabu. pada waktu tergelincirnya matahri  hingga tenggelam di hari jumat, Doa di tengah mala,. doa pada hari Arafah.

Keadaan Keadaan Mustajabah untuk doa:

Ketika bebuka puasa. ketika turun hujan. ketika bertemunya dua barisan pasukan perang. ketika umat islam berkumpul untuk berdoa. Di akhir Shalat wajib. Dan ketika selesai dari suatu majlis.

Tempat Tempat Mustajabah untuk berdoa:

Tempat miqat untuk melaksanakan ibadah haji, Dua tempat melempar jumrah. Di baitullah dari Multazam. Di atas bukit shafa dan Marwah.[13]


Semoga Bermanfaat Terimakasih.!


Sumber: buku 101 Kisah
Penerjemah: Ust. Abdul Somad Lc. Ma.
Editor: www.abusalwah.club







0 Response to "101 Kisah: Kelima: Berdoa Dengan amal shalih, (Part5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel